Kamis, 27 Januari 2011

ISLAM DI ASIA TENGGARA


 A.    ISLAM DI INDONESIA
1.      Kerajaan Islam Pertama di Sumatera
a.       Samudra Pasai
Kerajaan islam pertama di Indonesia adalah kerajaan samudra pasai yang merupakan kerajaan kembar. Kerajaan ini terletak pada pesisir timur laut aceh. Kemunculannya sebagai kerajaan islam diperkirakan mulai awal atau pertenghan abad ke-13 M sebagai hasil dari proses islamisasi daerah-daerah pantai yang pernah disinggahi pedagang-pedagang muslim sejak abad ke-7, ke-8 M dan seterusnya. Bukti berdirinya kerajaan samudra pasai pada abad ke-13 M itu didukung oleh adanya nisan kubur terbuat dari granit asal samudra pasai. Dari nisan itu dapat diketahui bahwa raja pertama kerajaan itu meninggal pada bulan ramadhan tahun 696 H yang bertepatan dengan tahun 1297 M.
Raja Malik adalah raja kerajaan ini yang bertemu dengan Syarif Mekkah, yang kemudian ia masuk islam dan diberi gelar Sultan Malik Al-Saleh. Pendapat bahwa islam sudah berkembang disana sejak abad ke-13 M didukung oleh berita cina dan pendapat Ibn Batutah, seprang pengembara terkenal asal Maroko, yang pada abad ke-14 M mengunjungi kerajaan ini dalam perjalanannya ke cina, ketika itu kerjaan ini diperintah oleh Malik Al-Zahir, putra Sultan Malik Al-Saleh. Menurut sumber-sumber cina, pada awal tahun 1282 M kerajaan kecil sa-mu-la (samudra) mengirim duta ke cina yang disebut dengan nama-nama islam : husein, sulaiman. Ibn Batutah menyatakan bahwa islam sudah hampir seabad lamanya disiarkan disana. Ia meriwayatkan kesalehan, kerendahan hati dan semangat keagamaan rajanya yang seperti rakyatnya, mengikuti madzab syafi’i. Berdasarkan beritanya pula, ketika itu kerajaan ini merupakan pusat studi agama islam dan tempat berkumpul ulama-ulama islam dari berbagai negeri islam untuk berdiskusi masalah-masalah islam.

b.      Aceh Darussalam
Kerajaan aceh terletak di daerah yang sekarang ini kita kenal dengan nama Kabupaten Aceh Besar. Anas Machmud berpendapat, kerajaan ini berdiri pada abad ke-15 M di atas puing-puing kerajaan Lamuri.
Puncak kekuasaan kerajaan Aceh terletak pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1608-1637). Pada masanya Aceh menguasai seluruh pelabuhan di pesisir timur dan barat Sumatera. Dari Aceh, tanah gayo yang berbatasan diislamkan, juga minangkabau. Hanya orang-orang Batak yang berusaha menangkis kekuatan-kekuatan islam yang datang, bahkan mereka melangkah begitu jauh sampai minta bantuan portugis, untuk mengalahkan portugis, sultan iskandar muda meminta bantuan musuh mereka, belanda dan inggris.

2.      Kerajaan Islam di Jawa
a.       Demak
Kerajaan demak diperintah oleh raden patah yang merupakan seorang anak raja majapahit dari seorang ibu muslim keturunan campa. Terus digantikan oleh anaknya sanbrang lor, dikenal juga dengan Pati Unus. Pati Unus digantikan oleh Trenggono yang dilantik oleh Sunan Gunung Jati. Pada masa sultan demak yang ketiga inilah islam dikembangkan ke seluruh jawa, bahkan sampai ke Kalimantan selatan.
b.      Pajang
Pajang merupakan kerajaan pewaris kesulatanan Demak, raja pertamanya adalah Jaka Tingkir, pada masa sultan trenggono, jaka tingkir diangkat menjadi penguasa di pajang. Setelah meninggalnya sultan demak ketiga, maka jaka tingkir dengan cepat mengambil alih pemerintahan dikarenakan pewaris kesulatanan prawoto di bunuh oleh kemenakannya aria penangsang yang saat itu penguasa jipang(bojonegoro sekarang).
Setelah itu, jaka tingkir yang bergelar adiwijaya, memerintahkan untuk memindahkan seluruh benda pusaka ke pajang, dan dia memindahkan pusat pemerintahan yang awalnya di pesisir ke pedalaman, yang berdampak besar pada perkembangan islam.

c.       Mataram
Pada masa kekuasaan kerajaan ini yang paling berdampak pada islam adalah ketika di perintah oleh amangkurat I yang tidak pernah reda dari konflik. Ia menyakini ulama dan santri adalah ancaman dan bahaya bagi tahtanya, sekitar 5000-6000 ulama beserta keluarganya dibunuh 1647 M.

d.      Cirebon
Di kerajaan ini, sudah ada islam sekitar 1470-1475 M menurut tome pires. Kerajaan ini merupakan kerajaan islam pertama di jawa barat, syarif hidayat yang tidak lain adalah sunan gunung jati merupakan pendiri kerajaan ini, dari cirebon ia mengembangkan islam ke daerah-daerah lain di jawa barat, seperti majalengka, kuningan dan kawuli (galuh), sunda kelapa dan banten.
   
e.       Banten
Sejak sebelum zaman islam, banten sudah merupakan kota yang berarti, sunan gunung jati dari cirebon sudah meletakkan dasar bagi pengembangan agama dan kerajaan islam serta bagi perdagangan orang-orang islam disana, menurut sumber tradisional, penguasa pajajaran di abnten menerima sunan gunung jati dengan ramah tamah dan tertarik untuk masuk islam, namun menurut cerita barros, penyebaran islam di jawa barat tidak melalui jalan damai.

3.      Kerajaan Islam di Kalimantan
a.       Kerajaan Banjar
Kerajaan banjar merupakan terusan ddari kerajaan daha yang beragamakan Hindu, peristiwa ini dimulai ketika terjadi pertentangan dalam keluarga istana, antara pangeran samudra (7 tahun) pewaris sah kerajaan daha, dan pamannya tumenggung.
Kemudian, raden samudra berkelana ke muara dan menyusun kekuatan dengan bantuan seoarnag patih (masih). Patih masih mengusulkan unutk meminta bantuan ke kerajaan demak di jawa, kesultanan demak bersedia membantu asal nanti raden samudra masuk islam.

b.      Kerajaan Kutai
Pada masa pemerintahan raja mahkota (raja pertama) ada dua orang penyebar islam tiba di kutai, salah satunya dato’ ri bandang dan dato’ tuan tunggang paranganlah yang menetap di kutai dan menundukkan raja mahkota kepada keimanan islam, dan dibangunlah sebuah mesjid dan dimulailah ajaran islam, yang pertama mengikuti ajaran ini adalah raja mahkota sendiri, kemudian pangeran, para menteri, panglima dan hulubalang, dan akhirnya rakyat biasa.

4.      Kerajaan Islam di Maluku
Vongi tidore masuk islam pada pertengahan abad ke15 M, akibat pesatnya perkembangan perdagangan islam, yang memaksa dan menekan raja maluku untuk memepelajari islam sampai ke giri, berhubung usia islam di maluku masih muda, maka portugis berusaha memasukkan Kristen ke negerui rempah-rempah tersebut,  tapi tidak berhasil.

5.      Kerajaan Islam di Sulawesi
Adalah gowa-tallo, dua kerajaan yang saling berbatasan, biasanya disebut kerajaan makassar, yang terletak di semenanjung barat daya pulau sulawesi, yang menjalin hubungan dagang yang baik dengan ternate yang telah menerima islam dari giri. Ketika itulah raja ternate mengajak raja gowa-tallo unutk masuk islam, tapi ditolak, baru  ketika dato’ ri banding datang ke ternate, agama isalm mulai masuk ke kerajaan ini, alauddin adalah sultan pertama yang masuk islam.

6.      Perang melawan Penjajahan Belanda
a.       Perang padri
Gerakan yang yang bernama padri ini dilakukan melalui ceramah-ceramah di mesjid, konflik terbuka ketika kaum adat mengadakan pesta menyabung ayam, yang di perangi oleh kaum padri, dan dimulailah peeperangan kaum padri dengan kaum adat, yang pada saat itu kaum adapt merupakan dari keturunan raja-raja dan meminta bantuan dari pemerintah hindia-belanda yang disambut dengan senang hati, dan terjadilah perang golongan padri yang didukung oleh rakyat melawan pasukan belanda, kemudian membuat sebuah benteng di bonjol yang sangat kuat di bawah pimpinan Muhammad syabah yang terkenal dengan tuanku imam bonjol.

b.      Perang diponegoro
Perang ini adalah perang terbesar yang dialami oleh belanda, perang ini dipicu oleh rencana belanda untuk membuat jalan menerobos tanah milik pangeran diponegoro dan harus membongkar makam keramat. Dan beliau meminta untuk perencanaan ulang, tapi belanda berusaha menangkap beliau, tapi gagal. Maka beliau menggariskan utnuk melawan belanda untuk mencapai cita-cita luhur pendidikan masyarakat yang bersendikan islam dan mengembalikan keluhuran jawa.

7.      Gerakan Islam menjelang Kemerdekaan RI
Banyak lahir organisasi-organisasi islam, SDI, NU, PERSIS dll, dan nasionalisme muncul seteleh H Samanhudi menyerahkan tumpuk pimpinan kepada HS Cokroaminoto yang mengubah nama dan sifat organisasi dengan memperluas ruang geraknya.
Tetapi muncul perbedaan-perbedaan dan akhirnya terpecahlah organisasi ini dan pemisahan itu yang kita kenal dengan sebutan PKI, banyak yang kecewa dengan perpecahan ini, kekecewaan itu beralasan, karena untuk mencapai kemerdekaan, persatuan sangat dibutuhkan. Akan tetapi reaksi yang muncul malah pendirian kekuatan politik lain yang bebas dari komunisme dan islam yaitu ; PNI. Maka di Indonesia terdapat tiga kekuatan politik yang mencerminkan taiga aliran ideology, islam, komunisme dan nasionalis sekuler.
Di dalam konflik ideology yang keras, namun PKI hanya terlibat dalam waktu yang singkat, karena pemberontakannya di jawa barat 1926 dan sumatera 1927 menyebabkan belanda menyatakannya sebagai partai terlarang, dan tokoh-tokohnya di asingkan ke digul. Dalam suasana seperti itu SI semakin merosot sementara partai nasionalis Indonesia semakin berkembang pesat. Kemerosotan partai islam mendapat dayanya kembali setelah jepang menduduki Indonesia, karena jepang mengakomodasikan dua kekuatanm islam dan nasionalis. Oleh karena itu jika organisasi non keagamaan dibubarkan, maka organisasi besar seperti MASYUMI, MIAI akan kembali meneruskan kegiatannya.
Jepang menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia, dengan mengeluarkan maklumat gunseikan nomor 23/29 April 1945 tentang pembentukan BPUPKI. Berbeda dengan sebelumnya, panitia di dominasi dengan golongan nasionalis sekuler yang disebut golongan kebangsaan. Disinilah sukarno mencetuskan ide pancasilanya, tapi Negara pada dasarnya dipisahkan dari agama.
Maka dibukalah forum unutk membahas masalah ini, soekarno, moh hatta, Muhammad yamin, maramis, dan 4 orang mewakili islam; abdul kahar muzakir, wachid hasyim, agus salim, dan abi kusno tjokrosujoso. Maka terlahirlah piagam Jakarta.
Jepang pun tidak bisa menghindari kekalahan dari tentara sekutu, BPUPKI ditingkatkan menjadi PPKI, dan dipilih perwakilan dari setiap daerah yang diketuai oleh Sukarno dan diwakili oleh Moh Hatta mereka membacakan teks proklamasi di Jl. Pegangsaan timur No 56 Jakarta atas nama bangsa Indonesia.

8.      Islam pada Masa Soekarno
Meskipun sudah dibentuk departemen agama, namun hal itu tidak meredakan konflik ideology. Setelah wakil presiden mengeluarkan maklumat X tentang diperkenankannya pendirian partai-partai politik, 3 kekuatan yang sebelumnya sudah bertikai muncul kembali MASYUMI, sebagai aspirasi umat islam. PKI sebagai partai sosisalis yang mengkristalisasikan falsafah hidup markis. Dan PNI yang mewadahi cara hidup nasionalis sekuler pun lahir. Partai-partai islam setelah merdeka selain MASYUMI, ada NU, PERTI, PSII.
Setelah pemilihan umu 1955, banyak perdebatan-perdebatan ideology di antara partai-partai politik ini mengenai dasar Negara terkristal menjadi islam dan pancasila, usaha-usaha partai islam untuk menegaskan islam sebagai ideology Negara di dalam konstituante mengalami jalan buntu. Demikian juga dengan pancasila. Dan diakhiri dengan dekrit presiden 5 juli 1959, yang menyatakan pembubaran konstituante, meskipun masih banyak waktu terluang. Dekrit ini sebenarnya ingin mengambil jalan tengah, tapi dekrit itu sendiri menandai suatu era baru, DEMOKRASI TERPIMPIN. Yang membawa kehidupan demokrasi berada dalam keadaan kritis. Masyumi sangat ketat berpegang dengan konstitusi, pada 1960 presiden Sukarno memerintahkannya BUBAR. Dengan bubarnya masyumi, partai islam lainnya mulai menyesuaikan diri dengan keinginan Sukarno, dan partai-partai islam mulai mengalami kemerosotan. Satu-satunya kepentingan islam yang diluluskan oleh MPRS adalah memberlakukan pengajaran agama di universitas dan perguruan tinggi.
Di masa itu, sukarno kembali menerapkan ide lamanya NASAKOM, tetapi itu dilakukan dengan sendiri. Peranan partai mulai mengalami erosi, kecuali PKI yang memegang peranan penting, yang berujung ketegangan antara islam dan komunis. Dan berakhir dengan gagalnya G30SPKI oleh umat islam bersama ABRI.

9.      Islam pada Masa Soeharto
Di era ini, kita sebut era orde baru yang mana pada 9 maret 1970, fraksi-fraksi parpol di DPR dikelompokkan, dan 3 tahun kemudian parpol difusikan menjadi PPP dan PDI (5-2-1973). Pada 14 agustus 1975 RUU kepartaian disahkan, dan penataan asas tunggal yaitu pancasila untuk semua golongan, Golkar dan organisasi lainnya. Tidak ada asas cirri atau ideology islam.
Asas tunggal adalah awal dari era baru peran islam dalam kehidupan berbangsa. Peran formal islam tidak ada lagi, mereka melakukan pendekatan dengan cara yang berbeda, di tandai dengan munculnya bangunan-bangunan baru islam, mesjid, madrasah, pesantren. Department-department mengadakan pengajian dan diskusi-diskusi, bahkan sudah memasuki hotel-hotel mewah dan merekrut elit-elit bangsa. Mereka sudah tidak lagi berusaha keras secara terbuka unutk membentuk Negara islam yang sudah sering kali melewati batu sandung politik. Tetapi melakukan pendekatan lain dengan berusaha melaksanaka unsur tertentu dari hokum isalm dan dakwah.
Dan tidak kalah penting peranan departemen agama yang telah mebangun 14 IAIN, dan juga Yayasan amal bakti yang dibina oleh Soeharto bahkan MUI yang bisa dikatakan sebagai pemersatu umat islam Indonesia. Dan tak kalah pentingnya adalah ICMI, yang dibentuk atas inisiatif beberapa inteletual dan mahasiswa islam yang didukung oleh banyak orang islam yang taat dan punya posisi di pemerintahan, dan juga PPP yang menghimpun politis-politisi muslim, Golkar yang merekrut tokoh-tokoh islam sebagai pemimpinnya yang banyak mendapat kursi di DPR.
Di masa menjelang akhir kepemimpinan suharto terjadi krisis moneter berkepanjangan akibat dari KKN suharto dan kroni-kroninya, maka muncullah tuntutan rakyat dan berakhir dengan pengunduran diri soeharto dari jabatannya sebagai presiden.

10.  Islam di Era Reformasi
Masa ini di awali dengan lengsernya soeharto 1998, dan diangkat BJ. Habibie sebagai presiden transisi samapi masa pemilihan presiden baru yang dipercepat pada tahun 1999.
Dengan era reformasi yang kemudian melahirkan efori politik yang tinggi di kalangan masyarakat Indonesia telah mendorong bangkitnya sentiment kelompok. Pada akhirnya melalui proses seleksi lahirlah 48 partai politik, terdapat beberapa partai islam; anatara lain PPP, PBB, PK, PP, PSII, PKU, PAY, PNU, PCD. Ada juga partai-partai yang tidak secara formal memakai simbiolis keislaman, tapi di prakarsai dan didukung oleh umat islam seperti PAN dan PKB.
Tampilnya KH. Abdurrahman Wahid sebagai presiden, sutau kebanggaan tersendiri bagi umat islam, khususnya NU. Namun sayang, karena banyaknya menteri yang diganti,, karena dianggap kurang loyal terhadap presiden, maka banyak anggota DPR selain fraksi PKB protes dan berakibat lahirnya SI 2001 yang melengserkan gusdur dari jabatan presiden RI.




B.     ISLAM DI MALAYSIA
1.      institusi tradisional
Malaysia merupakan salah satu Negara mempunyai posisi cukup penting di dunia islam karena kiprah keislamannya. Pengaruh islam terhadap penduduk asli Malaysia yaitu:melayu, berakar sejak mereka membuang kepercayaan animisme dan memeluk islam selama masa kerajaan malaka (abad XV).
Trengganu telah lama di kenal sebagai pusat studi islam tradisional di tanah melayu, bahkan mungkin mendahului negeri-negeri lailn. Ini berdasarkan catatan bahwa pada abad ke-17 sudah terdapat institusi pondok di pulau manis yang di dirikan oleh abdul malik bin Abdullah atau lebih di kenal dengan tok pulau manis. Akibat jatuhnya pattani ke tangan siam pada tahun 1832, banyak ulama pattani berhijrah ke trengganu, diantara mereka ialah daud bin Abdullah al fattani dan keluarganya yang tinggal di sungai duyung, dan abdul qodir di bukit bayas.
Perkembangan studi islam tradisional dan tokoh-tokoh ulama di Malaysia memiliki beberapa cirri tertentu. Dari kemajuan, daerah pantai timur dan utara semenanjung tanah melayu pesat di bandingkan dengan daerah-daerah lain. Kemajuan di daerah ini banyak di pengaruhi perkembangan negeri-negeri lain khususnya pattani, sedangkan peran dan daerah selatan lainnya banyak di pengaruhi tokoh ulama dari jawa.

2.      Gerakan Reformis
Garakan politik islam di tanah melayu di mulai dengan berdirinya hizbul muslimin (hamim) pada 14 maret 1948. partai islam yang mengambil inspirasi dari nama “hizbullah” di dalam Al qur’an (Al maidah : 22) serta gerakan ihwan al-muslimin di mesir dan masyumi di Indonesia itu di pimpin ustadz Abu baqir, direktur ma’had Al ihya’ Al syarif, gunung semanggol.
Selain politik gerakan reformis juga muncul dalam dakwah dan tarbiyah. Dalam konteks ini, tidak dapat di nafikan pentingnya gerakan Al imam meskipun dalam hal tertentu prndekatan masih bersifat dualistik.
Sejak 1970 an gerakan mahasiswa mengalami perkembangan sangat pesat.hal ini karena adanya dua faktor utama, yaitu factor dalam dan luar negeri. Mengenai factor dalam, peristiwa yang lazim di sebut sebagai zaman transisi dalam sejarah perkembangan dakwah di Malaysia ialah tragedi 13 mei 1969. krisis ini bukan saja mencerminkan kegagalan fondasi dan pendekatan yang di gunakan sebelumnya, bahkan menyebabkan orang mulai melihat islam sebagai alternative dalam menangani krisis tersebut.
Selain factor dalam, factor luar turut membantu memacu dan mengukuhkan perkembangan gerakan intelektualisme di Malaysia. Pengaruh terdekat datang dari Indonesia, terutama dari M naksir yang pernah memimpin partai masyumi dan menjadi perdana menteri Indonesia. Tetapi pengaruh yang lebih efektif berasal dari himpunan mahasiswa islam (HMI), sebuah organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia yang di bentuk pada1947.

3.      Islamisasi pemerintah Malaysia
Kebijakan islamisasi pemerintahan pada gilirannya kemudian melahirkan seluruh tingkat kegiatan yang mengkonsolidasi kehadiran islam lebih jauh dari Negara Malaysia. Ada bukti-bukti nyata dari islamisasi yang di gerakkan pemerintah, pembentukan bank islam, system asuransi islam, universitas islam internasional, penyempurnaan administrasi keagamaan islam dan pengadilan syari’ah, di perlakukannya peraturan dan undang-undang yang sangat mencerminkan ajaran-ajaran islam, membiayai dialog-dialog regular, seminar-seminar, lokakarya-lokakarya dan kursus-kursus yang melibatkan pemimpin-pemimpin islam pada semua tingkat.



C.    ISLAM DI PHILIPINA

Philifina adalah Negara kepulauan dengan 7107 pulau, dengan jumlah penduduk sekitar 47 juta jiwa, dengan menggunakan 87 dialeg bahasa yang berbeda-beda yang mencerminkan banyaknya suku dan etnis. Orang-orang islam di philipina menamankan dirinya “MORO”. Namun nama ini bersifat politis, karena dalam pernyataannya MORO terdiri dari banyak kelompok etnis-linguistik.
Kedatangan orang-orang spayol di philipina selain menjajah juga untuk menjyebarkan agama Kristen. Dengan kekerasan, persuasi, atau menudnukkan secara halus dengan hadiah-hadiah, tetapi spayol mendapatkan perlawanana sengit ketika menghadapi kesultanan islam di wilayah selatan yakni Sulu, Mangguindanao, dan buayan.
Kondisi perekonomian semakin menurun di kalangan penduduk muslim moro, ditambah lagi dengan kasus pembunuhan di jubaidah telah memicu lahirnya gerakan Mindanao merdeka MIM (Mindanao independence movement) di tahun 1968.
Menurut majul, paling tidak ada 3 alasan yang menjadi penyebab sulitnya bangsa moro berintegrasi secara penuh kepada pemerintah republic philipina; pertama, bangsa moro sulit menghargai undang-undang nasional, khususnya yang mengenai hubungan pribadi dan keluarga, karena jelas undang-undang itu bersal dari barat dan katolik, seperti larangan bercerai dan poligami yang sangat jelas bertentangan dengan hokum islam yang membolehkannya. Kedua, system sekolah yang menetapkna kurikulum yang sama, bagi setiap anak philipina di semua daerah,  tanpa membedakan perbedaan agama dan kultur, membuat bangsa moro malas untuk belajar di sekolah yang didirikan oleh pemerintah. Ketiga, bangsa moro masih trauma dan kebencian yang mendalam terhadap program perpindahan penduduk yang dilakukan pemerintah philipina ke wilayah mereka di Mindanao, karena program ini telah mengubah posisi mereka dari mayoritas menjadi minoritas hamper di segala bidang kehidupan.


DAFTAR PUSTAKA

-PENGANTAR STUDI ISLAM, STUDI ISLAM IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar